Kuhadirkan kembali, di ujung meja itu
Sebuah rasa yang tak tersisa
Sebuah makna tanpa cerita
Dari gejolak bisu yang terus menderu
Batin ini tak pernah sepi
Berdebar, mengikuti kemauan
Durasi yang berusaha untuk pergi
Dengan sejuta keindahan
Yang dirasa masih sangat terlalu tinggi
Kemudian, cahaya berpantul pelan
Pada titik dari jutaan maksud yang mulai tertelan
Seperti aurora yang menerangi
Ujung sisi gelap kutub yang sunyi
Bukan pelangi yang menipu dan terlihat semu
Di balik senja yang kuyub dan lesu
Semoga cinta tidak hanya hadir
Pada cerita fiksi sebuah narasi
Atau bunga pelangkap sebuah puisi
Jakarta 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar