Turut berduka untuk segala isi dada ini
Yang masih keras, tapi bukan teguh terhadapmu
Untuk cara berdiriku yang masih tegak
Tapi tak bermanfaat
Untuk cara memandangku yang masih melihat
Tapi bukan dengan matamu
Turut beduka untuk batin ini
Yang masih berhasrat tanpa mensyukuri
Untuk segala kenikmatan rasa ini
Yang masih melihat kanan dan kiri
Hasrat memiliki sudah milikmu
Segala inginku kau tahu
Tindak lakuku menjadi kisahmu
Suara ini juga adalah mulutmu
Segala waktu telah habis padamu
Maka abadilah aku
Dalam tiap hembusan
Nafas hidupmu
Jakarta 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar