+ -

6 Desember 2022

Teduh Matamu



Sore itu bukan lagi tentang kota, dingin hujan atau kopi tanpa gula, lagi dan lagi.
Perang berabad tahun mengalirkan darah, menurutsertakan rasa yang tak jua kembali.

Dari timur, cepat cahaya berpindah terang pada teduh matamu.

Tak ada lagi peperangan, atau tentang perdamaian bak duduk menyandingmu.

Umbul-umbul sudah diturunkan, salam sudah berkumandang. Perjalanan tak lagi dimulai juga diakhiri. Terjebak aku diatas bukit barisanku sendiri.
Membolak-balikan sumpahku meski hati sudah terpatri nama-Mu kini.

Tak cukup itu, terpikat aku silau pesonamu
kau tetap anggun, walau beribu subuh telah mengetuk ronamu.

Tak ada perang, tak ada perdamaian, tak juga sebaliknya. Memandangmu utuh, berjumpa kita pada tengah khutbah Jumat Desember kala itu.


Sukabumi 2022

5 Sebuah Catatan: Teduh Matamu Sore itu bukan lagi tentang kota, dingin hujan atau kopi tanpa gula, lagi dan lagi. Perang berabad tahun mengalirkan darah, menurutsertakan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

< >