+ -

6 Januari 2020

Anak Dara Di Ujung Malam


Terkotak-kotak antara sekat ruang dan sofa warung kopi di gelapnya pasar malam kota khatulistiwa

Keagungan Filosofi hidup seperti tiba-tiba hilang terbenam gelapnya keadaan yang seakan hanya kau rasakan

Di pojok warung kopi kau terlihat resah atas api yang telah menyala lalu kau biarkan membara pada dalam dirimu

Tanpa sadar pojok warung kopi yang basah oleh hujan telah menghitam, muram, terbenam panasnya api cemasmu
Apimu berkobar semakin besar, membakar semudah rasa penyesalan mengusik kalbu diluar diriku

Bayangan harapan yang pernah ku tuturkan ternyata telah terukir jelas berbuah kekecewaan
Potret-potret kebahagiaan hanya meninggalkan cerita manis yang sedikitpun tak pantas di kenang, tak pantas di ingat

Sebelum pergi kau bayar semua harga kerugian, kau hitung semua pencapaian, tanpa kau lihat nilai-nilai rautmu

Sekarang kau telah berada dalam kesempurnaan, memulai hal-hal baru, padahal kau tahu kau hanya mengulang apa yang telah kita lalui dulu

Bentuk laku prihatin kau gadai mengatasnamakan kenyamanan dan pengabdian

Kau selammi lautan, kau susuri jalanan, kau jejali kesedihan, kau ratapi kegelapan, kau terima segala bentuk siksaan

Kau menderita diatas kebahagiaanmu sendiri, dengan begitu kau juga menyiksa duniaku yang sebenarnya bahagia atas semua ikhlasmu


Pontianak 2019
5 Sebuah Catatan: Anak Dara Di Ujung Malam Terkotak-kotak antara sekat ruang dan sofa warung kopi di gelapnya pasar malam kota khatulistiwa Keagungan Filosofi hidup seperti tib...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

< >