Terkotak-kotak antara sekat ruang dan sofa warung kopi di gelapnya pasar malam kota khatulistiwa
Keagungan Filosofi hidup seperti tiba-tiba hilang terbenam gelapnya keadaan yang seakan hanya kau rasakan
Di pojok warung kopi kau terlihat resah atas api yang telah menyala lalu kau biarkan membara pada dalam dirimu
Tanpa sadar pojok warung kopi yang basah oleh hujan telah menghitam, muram, terbenam panasnya api cemasmu
Apimu berkobar semakin besar, membakar semudah rasa penyesalan mengusik kalbu diluar diriku
Bayangan harapan yang pernah ku tuturkan ternyata telah terukir jelas berbuah kekecewaan
Potret-potret kebahagiaan hanya meninggalkan cerita manis yang sedikitpun tak pantas di kenang, tak pantas di ingat
Sebelum pergi kau bayar semua harga kerugian, kau hitung semua pencapaian, tanpa kau lihat nilai-nilai rautmu
Sekarang kau telah berada dalam kesempurnaan, memulai hal-hal baru, padahal kau tahu kau hanya mengulang apa yang telah kita lalui dulu
Bentuk laku prihatin kau gadai mengatasnamakan kenyamanan dan pengabdian
Kau selammi lautan, kau susuri jalanan, kau jejali kesedihan, kau ratapi kegelapan, kau terima segala bentuk siksaan
Kau menderita diatas kebahagiaanmu sendiri, dengan begitu kau juga menyiksa duniaku yang sebenarnya bahagia atas semua ikhlasmu
Pontianak 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar